faktaterdepan.id– Bandar Lampung, 3 Agustus 2025 Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, para pedagang bendera mulai ramai menjajakan dagangannya di sepanjang jalan protokol. Namun, ada fenomena unik yang membuat sebagian pedagang kebingungan: bendera bertema anime One Piece justru lebih diminati dibandingkan bendera Merah Putih.
Hal ini diungkapkan Rudi (39), seorang pedagang musiman yang biasa menjual bendera dan pernak-pernik kemerdekaan setiap bulan Agustus. Ia mengaku heran karena dalam dua hari terakhir, bendera bergambar karakter anime Jepang seperti Luffy dan kru bajak laut One Piece ludes diborong pembeli, terutama kalangan remaja.
“Biasanya yang dicari orang itu bendera Merah Putih buat dipasang di rumah atau kantor. Tapi sekarang justru banyak anak-anak muda yang nanya bendera One Piece. Saya sendiri sampai bingung, ini mau merdeka atau nonton anime?” ujar Rudi sambil tertawa kecil.
Menurut Rudi, tren ini mulai terlihat sejak awal Agustus. Ia pun akhirnya menambah stok bendera-bendera bergambar tokoh anime dan superhero, karena permintaan yang terus meningkat. Meski demikian, ia tetap menyediakan bendera Merah Putih sebagai bentuk penghormatan terhadap peringatan kemerdekaan.
“Yang penting jangan sampai semangat nasionalismenya hilang. Boleh suka anime, tapi tetap kibarkan Merah Putih,” tambahnya.
Fenomena ini menunjukkan pergeseran minat di kalangan generasi muda yang lebih tertarik pada budaya populer. Pemerhati budaya lokal, Yulia Wulandari, menilai hal ini sebagai bentuk ekspresi kreatif yang tetap bisa diarahkan secara positif.
“Selama tidak menggantikan simbol negara secara resmi, ini bisa menjadi cara untuk menarik minat anak muda terhadap semangat kemerdekaan, tentunya dengan edukasi yang tepat,” ujar Yulia.
Meski sempat bingung, para pedagang seperti Rudi mengaku tetap bersyukur karena penjualan meningkat berkat tren tersebut. Mereka berharap, antusiasme masyarakat — baik terhadap Merah Putih maupun ikon budaya populer — bisa menjadi warna tersendiri dalam perayaan kemerdekaan tahun ini.
About the Author
